SUNGAI PENUH – Menjamur minimarket yang diduga kuat merupakan gerai Alfamart, namun beroperasi dengan nama dan merek yang berbeda.
Pantauan di beberapa titik di Sungai Penuh menunjukkan keberadaan tiga minimarket yang tampilan, tata letak, hingga sistem pelayanan sangat mirip dengan Alfamart.
Meski berganti nama, gerai-gerai tersebut menawarkan produk dan layanan yang nyaris identik dengan jaringan ritel modern berskala nasional itu.
Kehadiran ritel besar seperti Alfamart dan Indomaret di wilayah ini menuai kekhawatiran dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pemilik warung tradisional. Mereka merasa keberadaan minimarket besar ini bisa mengancam dan eksistensi usaha kecil.
“itu hanya trik agar bisa tetap beroperasi. jelas merugikan kami yang berjualan kecil-kecilan,” ungkap Adi seorang pedangang kecil.
Warga berharap Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan dan mengatur keberadaan minimarket berskala besar yang beroperasi secara tidak transparan, agar usaha kecil tetap bisa bertahan dan berkembang.
“Pemerintah harus jeli dan melihat,ini bisa membunuh usaha kecil,pedangang tradisional tidak akan mampu melawan ritel besar” Harap Adi.
Sayangnya, hingga saat ini pemerintah kota terkesan belum menunjukkan respons, sehingga dikhawatirkan keberadaan minimarket tersebut terus berkembang tanpa pengawasan.(**)