JAKARTA -Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan ketegasan dalam menjaga kedaulatan pangan. Setelah menindak 250 ton beras impor ilegal di Sabang, Aceh, Amran kini menggagalkan masuknya 40,4 ton bahan pokok tersebut di Batam, Kepulauan Riau.
Peristiwa terjadi pada Senin (24/11/2025). Sebuah kapal pengangkut beras ilegal baru mendekati Pelabuhan Tanjung Sengkuang ketika aparat langsung bergerak dan mengamankan seluruh muatan sebelum kapal itu merapat penuh.
Laporan mengenai kapal tersebut muncul seusai salat Maghrib melalui kanal Lapor Pak Amran. Begitu menerima laporan, Amran langsung menghubungi Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, dan Dandim Batam. Ia meminta seluruh unsur bergerak cepat agar praktik penyelundupan tidak memiliki celah untuk lolos.
Koordinasi yang cepat membuat aparat berhasil menyita seluruh barang ilegal begitu kapal tiba, termasuk beras, gula pasir, dan minyak goreng.
Amran menegaskan komitmennya untuk melindungi petani. Ia menilai, kabar tentang beras impor yang tetap masuk saat petani menanam bisa merusak harga gabah dan memukul mental mereka. Karena itu, ia menekankan bahwa negara harus hadir dan bertindak tegas dalam setiap upaya penyelundupan pangan.(tim)


















