SUNGAI PENUH – Sejauh ini belum ada solusi konkret terkait dengan masalah sampah di Kota Sungai Penuh,warga Sungai Ning kian resah,Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Renah Padang Tinggi yang berada di atas pemukiman kini semakin megkhawtirkan tidak layak digunakan lagi.
Setiap hujan datang ratusan ton sampah kian turun dari atas bukit hingga memenuhi jalan nasional Sungai Penuh – Tapan bahkan masuk ke sungai yang menjadi sumber air warga Sungai Ning.
Saat ini warga Sungai Ning menagih janji Pemerintah Kota Sungai Penuh yang baru,untuk menyelesaikan permasalahan TPA Renah Padang Tinggi yang sangat tidak layak digunakan karena mengancam keselamatan warga.
Deki Hamdani, seorang tokoh pemuda Desa Sungai Ning, mengungkapkan keresahan warga atas dampak buruk TPAS tersebut.
“Setiap hujan datang, kami tidak bisa tidur nyenyak. Kami takut sampah dari TPAS longsor dan masuk ke sungai. Sungai itu mengalir ke desa kami dan dimanfaatkan untuk minum, mandi, serta mencuci. Kami, warga Sungai Ning, meminta Pemkot Sungaipenuh segera menutup TPAS di RPT,” ujar Deki.
Sementara itu Walikota Sungai Penuh Alfin,Jumat (2/05) saat Safari Jumat di Sungai Ning menyampaikan akan segera memaksimal pengolahan sampah dengan mengaktifkan kembali TPS3R untuk mengurangi aktivitas pembuangan di TPA, dan akan terus berupaya percepatan pembangunan TPA Regional Kerinci – Sungai Penuh.
” Insyaallah dalam Waktu dekat untuk mengurangi persoalan sampah saya telah sampaikan untuk mengoperasikan kembali 16 TPS3R di Kota Sungai Penuh yang tersebar di Setiap Desa dan Kecamatan untuk di buat regulasi baru dan sementara itu akibat longsor, melalui kadis PU kita segera memperbaiki dan termasuk rencana membuat tanggul benton, “Ujarnya.(lie)