MALAYSIA – Musang King tampil sebagai raja durian modern yang memikat pencinta kuliner di Malaysia, Singapura, Indonesia hingga Tiongkok. Varietas premium ini menghadirkan perpaduan rasa pahit dan manis yang kuat, lengkap dengan aroma pekat yang langsung menyentuh indera penciuman. Di Malaysia, Musang King memimpin daftar durian favorit, sementara masyarakat Singapura mengenalnya sebagai Mao Shan Wang. Popularitasnya terus meluas dan membuat pasar Tiongkok menjulukinya “Durian Hermes” karena harganya yang tinggi dan kesan mewahnya.
Awal Mula dari Pohon Raja Kunyit
Kisah Musang King bermula dari sebuah pohon Raja Kunyit yang tumbuh pada tahun 1970 di Pulau Raya, Tanah Merah,Negeri Kelantan Malasia. Warna daging buahnya yang kuning pekat menyerupai kunyit langsung mencuri perhatian. Pada 1980-an, Tan Lai Fook dari Raub, Pahang menemukan pohon Raja Kunyit di Gua Musang. Ia membawa cabangnya ke Raub untuk dicangkok dan menghasilkan generasi baru durian yang cepat menarik minat para pekebun. Dari sinilah nama Musang King lahir dan membawa identitas Gua Musang sebagai tempat asalnya.
Penemuan Genom yang Memperkuat Keunikan
Pada 2017, para peneliti berhasil mengurutkan genom Musang King secara lengkap. Mereka menemukan peningkatan aktivitas metabolisme sulfur dan etilen yang menjelaskan aroma tajam serta rasa khas Musang King. Temuan itu menunjukkan perbedaan signifikan ketika membandingkannya dengan varietas lain seperti Mon Thong.
Produktivitas Tinggi dan Ciri Fisik yang Mudah Dikenali
Pohon Musang King mulai menghasilkan buah pada usia 4–6 tahun. Pada dua hingga tiga musim awal, satu pohon menghasilkan sekitar 30–50 buah. Ketika sudah dewasa, produksinya melonjak hingga 250 buah setiap tahun. Berat satu buah bisa mencapai 4 kilogram. Kulitnya tampil dengan warna hijau kusam, durinya berbentuk piramida, dan bagian bawah buah menampilkan pola menyerupai bintang. Daging buahnya berwarna kuning cerah dengan tekstur tebal serta rasa pahit-manis yang menjadi identitas utama Musang King.(tim)


















