JAKARTA — Nama Frank de Boer kembali ramai di jagat sepak bola Indonesia. Mantan pelatih Timnas Belanda dan Inter Milan itu muncul dalam daftar calon pelatih Timnas Indonesia setelah Patrick Kluivert hengkang.
Spekulasi bermula saat Simon Tahamata, Head of Scouting Sepakbola Nasional, mengunggah foto akrab bersama De Boer di akun Instagram @simon_tahamata_. Foto itu memperlihatkan keduanya berpelukan hangat seusai laga Ajax Legends vs Dinamo Tbilisi Legends.
Unggahan tersebut langsung memicu reaksi warganet. Banyak yang menganggap Simon sedang memberi “kode keras” tentang ketertarikan PSSI terhadap De Boer.
Di tengah rumor itu, muncul komentar tajam dari Felipe Melo, mantan pemain Inter Milan asal Brasil yang pernah dilatih De Boer.
“Dia tidak mengerti sepak bola. Tidak kompeten, tidak bisa berbahasa Italia, dan membuat suasana ruang ganti kacau,” ujar Melo kepada Voetbal Premier.
Melo juga menuding De Boer pernah meledek Gabriel Barbosa (Gabigol) saat masih memperkuat Inter.
“Dia memanggilnya ‘Gabi-ex-goal’. Selama tiga bulan, dia membuat kekacauan di mana-mana,” kata Melo menambahkan.
De Boer mencetak lebih dari 100 penampilan bersama Timnas Belanda dan mengantar Ajax Amsterdam berjaya di era 90-an. Namun kariernya sebagai pelatih berjalan naik-turun.
Ia gagal mengangkat performa Inter Milan, tersingkir cepat bersama Belanda di Euro 2020, dan tidak bertahan lama di Crystal Palace maupun Atlanta United.
Publik mulai mempertanyakan langkah PSSI. Apakah federasi siap menyerahkan Timnas kepada pelatih yang sering gagal di Eropa?
Sejumlah pengamat mengingatkan PSSI agar tidak silau dengan nama besar. “Pelatih hebat belum tentu cocok dengan kultur sepak bola Indonesia,” kata seorang analis sepak bola nasional.
Pendukung Skuad Garuda menuntut PSSI memilih pelatih yang mengerti karakter pemain lokal, bukan sekadar berpengalaman di klub Eropa. Mereka ingin pelatih yang mampu memadukan semangat, disiplin, dan gaya bermain khas Indonesia.(lie)
