JAKARTA – Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Hilirisasi kelapa Komoditas Perkebunan yang dipimpin Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Senin (22/9).
Rakor menekankan pentingnya hilirisasi kelapa dalam sebagai komoditas unggulan Indonesia. Mentan mengungkapkan ekspor kelapa bulat ke China meningkat pesat, dari USD 35.180 (2020) hingga menembus USD 958.689 (2023), meski turun menjadi USD 683.499 pada 2024.
Baca Juga : UMKM Tanjab Barat Dibekali Teknologi AI Untuk Naik Kelas
“Hilirisasi bisa meningkatkan nilai kelapa 107 kali lipat, dari Rp1.350 per kilogram menjadi Rp145.000 per liter virgin coconut oil (VCO),” jelas Mentan. Ia juga menyoroti besarnya potensi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar dunia, di mana Malaysia saja mengimpor 400 ribu ton dari Indonesia.
Bupati Tanjab Barat menegaskan dukungannya terhadap program ini. “Kelapa adalah komoditas andalan masyarakat kami. Dengan hilirisasi, potensi daerah bisa berkembang lebih maksimal, membuka lapangan kerja, dan memberi nilai tambah ekonomi signifikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Tanjab Barat berkomitmen memperkuat sektor hilir kelapa dengan memanfaatkan areal perkebunan yang luas. Kehadiran Bupati pada rakor ini juga memperkuat posisi Tanjab Barat sebagai salah satu sentra kelapa dalam di Indonesia serta membuka peluang kerja sama dengan industri hilir.