MERANGIN -Bupati Merangin H M Syukur minta jangan ada lagi masyarakat yang menerobos Jembatan Gantung Desa Limbur karena saat dalam proses pengerjaan.
Pemkab Merangin melalui Pemerintahan Desa Limbur terang bupati, jauh-jauh hari dari awal, telah menyediakan jalan alternatif yang bisa dilalui, disaat proses perbaikan Jembatan Gantung Desa Limbur Merangin.
Lantai jembatan yang sudah rusak itu jelas bupati, sengaja dilepas dan akan diganti lantai yang baru, untuk itu bupati minta betul jangan ada lagi masyarakat yang nekat melewati jembatan itu, meskipun dengan alasan apapun karena sangat berbahaya.
‘’Sudah sepekan ini hujan kembali mengguyur Merangin, sehingga air sungai itu cukup deras. Apa jadinya jika ada yang terpeleset hingga jatuh ke sungai. Untuk itu saya minta tolong betul jangan dulu nekat lewat jembatan tersebut,’’pinta Bupati, Rabu (14/5).
Bupati menegaskan, percayalah dalam waktu dekat Jembatan Gantung Desa Limbur itu segera bagus. Apalagi pengerjaannya langsung dilakukan pihak desa, tentu Kades sangat ini jembatan itu cepat rampung dan cepat bisa dilewati.
Terpisah, Sargawi Plt Kades Limbur menjelaskan sudah sepekan ini pengerjaan Jembatan Gangung Desa Limbur tersebut, dilakukan hingga tengah malam. Tujuannya agar jembatan cepat jadi dan cepat bisa dilalui masyarakat.
‘’Sebagai Plt Kades Limbur Merangin, saya akan sangat memprioritaskan kebutuhan masyarakat saya, termasuk soal jembatan yang rusak ini. Makanya sudah seminggu ini saya awasi langsung pengerjaan jembatan itu hingga larut malam,’’terang Plt Kades.
Diakui Sargawi, Jembatan Gantung Desa Limbur itu tadinya asset Pemkab Merangin. Melalui Dinas PUPR Merangin kades minta, agar jembatan itu dihibahkan ke desa, sehingga biar desa yang mengurusnya.
‘’Hibah itu sudah dilakukan dengan surat resmi, makanya kami akan merawat jembatan yang menjadi ‘urat nadi’ perekonomian masyarakat kami ini dengan sebaik mungkin dan perbaikannya secepat mungkin bisa rampung,’’jelas Sargawi.
Sebelumnya heboh tiga orang yang nekat melalui jembatan tersebut,belakangan diketahui ketiganya merupakan guru di SD 117 Merangin yang ingin berangkat ke sekolah,dikarena jalan alternatif yang disediakan oleh pemerintah desa dirasakan agak cukup jauh mereka nekat melewati jembatan tersebut yang sedang diperbaiki.(lie)