TANJAB BARAT – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus menggerakkan upaya konkret untuk menekan angka stunting. Wakil Bupati H. Katamso, menegaskan pentingnya kerja bersama seluruh elemen masyarakat agar percepatan penurunan stunting berjalan maksimal.
Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Aula Balai Pertemuan Kantor Bupati, Rabu (12/11), Katamso menyerukan setiap instansi memperkuat sinergi dan tanggung jawabnya. Ia menekankan bahwa masalah stunting menyangkut kualitas generasi dan masa depan daerah.
“Kita harus bergerak cepat dan serius. Stunting bukan hanya urusan gizi, tapi tentang masa depan anak-anak kita,” tegas Katamso.
Sejumlah perwakilan hadir, antara lain Kodim 0419/Tanjab, Kejari Tanjung Jabung Barat, BKKBN Provinsi Jambi, kepala dinas, camat, dan kepala desa. Mereka berkomitmen memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Katamso menyebut angka stunting di Tanjab Barat kini mencapai 7%. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang berhasil menurunkan angka tersebut. Namun, ia mengingatkan agar semua pihak tetap fokus mengejar target 5,6% pada 2025 dan 5,4% pada 2026.
Pemerintah daerah memperkuat peran Posyandu, intervensi gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta pemanfaatan dana desa untuk kegiatan pencegahan. Pemerintah juga mendorong masyarakat meningkatkan akses air bersih dan sanitasi layak sebagai langkah pendukung penurunan stunting.
Katamso menekankan pentingnya edukasi keluarga dan pola hidup sehat. “Masyarakat harus memahami bahwa mencegah stunting dimulai dari rumah,” ujarnya.
Rakor berlanjut dengan pemaparan Vinika Annisa Surya Ningrum dari BKKBN Provinsi Jambi yang menjelaskan strategi kolaboratif antarinstansi dalam mempercepat program nasional.
Katamso menutup pertemuan dengan ajakan untuk menjaga semangat gotong royong. “Dengan kolaborasi dan ketulusan, kita bisa melahirkan generasi Tanjab Barat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya.(lie)


















