Kerinci dan Sungaipenuh Dikepung Banjir, Warga Minta Pemerintah Bertindak

Penulis : Redaksi
Rabu, 9 November 2022 - 19:03 WIB

Penulis : Redaksi

KORIDORNEWS.ID, KERINCI– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh selama dua hari terakhir ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Ratusan rumah dilaporkan tergenang air.

Berdasarkan data yang diperoleh media ini Rabu (9/11/2022), puluhan bahkan ratusan rumah warga di Kecamatan Koto Baru, yakni Desa Dujung Sakti, Permai Indah, dan Koto Limau Manis terendam banjir.

Banjir yang melanda wilayah Koto Baru ini disebabkan air sungai yang meluap. “Tanggul jebol, sehingga air bandar dari Sungailiuk meluap ke pemukiman warga,” ujar warga setempat.

Selain di Koto Baru, banjir juga terjadi di Desa Koto Lolo, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungaipenuh. Puluhan rumah warga dan mesjid terendam banjir.

“Kami minta pemerintah untuk segera mengambil tindakan, mengingat curah hujan cukup tinggi setiap harinya, bisa jadi banjir akan lebih besar lagi,” ujar warga.

Sementara itu, di Kabupaten Kerinci, banjir terdeteksi terjadi di Desa Koto Tuo Ujung Pasir, Kecamatan Tanah Cogok. Sejumlah rumah dikabarkan terendam banjir.

Selain pemukiman warga, sekian hektar area persawahan warga Desa Koto Tuo Ujung Pasir juga terendam.

Menurut warga, banjir di Koto Tuo ini disebabkan oleh saluran irigasi persawahan yang dibangun lebih tinggi dari permukaan sawah, ditambah adanya sampah kiriman dari desa tetangga membuat saluran air tidak mengalir dengan baik.

Rawina (40), salah satu korban yang rumahnya terendam banjir mengatakan, setiap musim penghujan datang rumahnya selalu terendam banjir. Namun, sampai saat ini tidak ada tindakan konkret dari pemerintah dan pihak terkait.
“Bertahun-tahun rumah kami dalam kondisi banjir seperti ini setiap hujan. Tidak ada tindakan yang dilakukan oleh pihak terkait,” ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Iftikar (43). Menurutnya, sejak dibangunnya irigasi sawah dan jalan usaha yani yang tidak tepat, air menjadi sulit surut. “Kondisi ini terjadi sudah bertahun-tahun. Selama ini banyak yang turun hanya melakukan pengecekan dan foto-foto lokasi, tapi tetap tidak ada perbaikan,” ujarnya.

“Dari irigasi persawahan, sampah kiriman menumpuk sampai ke rumah kami. Ditambah saluran air tidak lancar. Masyarakat sangat keberatan,” timoak Mat Yani.

Warga setempat mengatakan, semestinya hal ini menjadi perhatian besar bagi pemerintah pihak terkait.

“Bukan hanya soal rumah yang terdampak banjir, atau jalan umum yang tidak bisa diakses lagi, juga irigasi sawah yang tidak bagus. Ironinya lagi, ada puluhan ton padi yang hilang per tiga bulannya akibat kondisi sawah yang tidak bisa digarap karena banjir,” tukasnya. (nun)

Berita Terkait

Tim Pemenangan Fikar-Yos Tepis Isu Pasar Tanjung Bajure Akan Dipindahkan ke Tanah Kampung
Ketua DPRD H.Fajran Dikukuhkan Jadi Bapak Asuh Anak Stunting
Nilwan Yahya Buka Forum Koordinasi TPPS 2023
Selamat… Asraf Kembali Dilantik Sebagai Pj Sekda Kerinci

Berita Terkait

Rabu, 30 Desember 2020 - 12:22 WIB

Kemendagri Pantau Langsung Pilkades di Merangin

Jumat, 6 Agustus 2021 - 08:30 WIB

Komisi III Mintak Proyek Yang Tidak Berkualitas di Bongkar dan diperbaiki

Rabu, 27 Juli 2022 - 12:53 WIB

Bupati H Mashuri Stop Aktivitas Tambang Batubara Ilegal

Sabtu, 16 September 2023 - 16:13 WIB

Gubernur Al Haris : Job Fair Salah Satu Cara Efektif Tekan Angka Pengangguran

Berita Terbaru

Bupati Kerinci Monadi Saat Renungan Suci di TMP Semumu

Advetorial

Bupati Monadi Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Semumu

Minggu, 17 Agu 2025 - 12:59 WIB