JAKARTA – Asosiasi Produsen Durian Malaysia (Durian Manufacturer Association/DMA) meminta Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia menetapkan durian sebagai buah nasional. DMA menilai durian menjadi identitas nasional Malaysia. Varietas Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24 menembus pasar internasional dan dikenal luas.
Durian pertama muncul di Kalimantan, Indonesia, lalu menyebar ke Jawa, Sumatera, Lombok, dan Papua. Menurut Reza, petani Thailand membawa bibit durian dari Kalimantan ratusan tahun lalu dan mengembangkan durian dengan sistem perkebunan hingga tercipta durian Monthong yang populer.
Saat ini, durian Musang King asal Malaysia menjadi tren baru di Asia Tenggara. Reza menekankan bahwa tren durian selalu berganti, sehingga petani perlu meneliti dan membudidayakan varietas baru agar produksi tetap stabil.
Budidaya Durian Malaysia Lebih Terorganisir
Reza menilai Malaysia lebih maju dalam budidaya durian dibanding Indonesia. Indonesia belum memiliki banyak perkebunan berskala besar, sehingga menciptakan tren durian lokal masih sulit.
Indonesia Produksi Durian Lebih Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan Indonesia memiliki dasar kuat mengklaim durian sebagai buah nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat produksi durian Indonesia mencapai 1,96 juta ton, tertinggi lima tahun terakhir. Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menjadi pusat produksi durian.
Durian Malaysia Masuk Ilegal ke Indonesia
Anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Labib, menyoroti durian ilegal asal Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Batam, Riau, dan Jakarta. Pedagang memasukkan sekitar 10 ton durian ilegal setiap hari, termasuk 1–2 ton oleh oknum berinisial HS.
Praktik ini menciptakan persaingan tidak sehat, menurunkan harga durian lokal, dan merugikan petani serta pelaku usaha kecil. Ahmad Labib mendorong pemerintah menindak pelaku impor ilegal dan memperketat pengawasan jalur distribusi dengan teknologi digital serta kolaborasi lintas instansi.
“Pengawasan lebih ketat melindungi petani lokal, menjaga harga durian stabil, dan menghentikan penyelundupan,” ujar Ahmad Labib.(tim)


















