Proyek BWSS VI Jambi di Kerinci Jadi Sorotan, Kementerian PUPR Diminta Turun ke Lokasi

Penulis : Redaksi
Kamis, 30 Juni 2022 - 21:25 WIB
Penulis : Redaksi

KORIDORNEWS.ID, KERINCI – Pengerjaan proyek pembangunan Inlet normalisasi Danau Kerinci dan proyek Embung oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi dengan mengunakan dana APBN tahun 2022 sebesar Rp 17 Milliar menjadi sorotan masyarakat.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Bangun Yodya Persada selaku pemenang kontrak itu diduga banyak kejanggalan dan dikerjakan asal jadi.

Informasi yang diperoleh, di lokasi tidak ada papan nama nilai proyek maupun batas waktu pengerjaan. Selain itu, masyarakat Kerinci juga meminta pelaksana proyek untuk mengerjakan sesuai dengan juknis yang ada sehingga bermanfaat bagi masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh.

Proyek normalisasi sungai juga disebut tidak ada kajian terlebih dahulu. Dikhawatirkan, proyek ini akan berdampak terhadap lingkungan sekitar serta akan merusak eskosistem wisata Danau Kerinci yakni destinasi pulau kelelawar.

“Ini belum ada kajian yang matang. Karena lokasi dekat wisata alam danau Kerinci. Apakah sudah ada kajian melalui dinas lingkungan hidup terlebih dahulu,” kata sumber.

“Kami minta pengerjaan normalisasi semua dihentikan sementara, ” katanya.

Menurut warga, adanya proyek Inlet Danau Kerinci tersebut tentu menjadi kebahagiaan masyarakat, karena Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh merupakan daerah rawan banjir saat curah hujan tinggi, terutama kawasan di sepanjang aliran Sungai Batang Merao.

Namun ironinya, fakta di lapangan mega proyek yang menghabiskan anggaran belasan miliar tersebut dikerjakan asal jadi dengan kualitas sangat minim.

“Sumber permasalahan yakni terjadi penyumbatan dan mendangkalnya sungai terutama di pintu air menuju Danau Kerinci, makanya masyarakat berharap proyek Inlet ini dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan juknis,” kata Agus, salah satu warga Kerinci.

Sementara itu terkait proyek Embung, warga mengaku akibat proyek tersebut banyak lahan dan sawah petani yang tertimbun, sehingga warga merasa proyek tersebut tidak tepat.

“Di sekitar sungai banyak sawah. Jadi akibat proyek embung ini sejumlah lahan dan sawah ikut tertimbun dan tidak sapat dimanfaatkan oleh warga,” kata Adi salah seorang warga Danau Kerinci.

“Kami minta kontraktor dan pihak balai bertanggungjawab atas hal ini, ” kata warga.

Dirinya meminta kepada pihak Kementerian PUPR untuk turun mengecek lokasi dan pengerjaan mega proyek tersebut. “Ini tidak bisa dibiarkan, bisa merugikan masyarakat dan merugikan keuangan negara,” tutupnya.

Sementara itu, pihak balai BWSS VI Jambi belum memberikan tanggapan. Demikian juga dengan pihak kontraktor pelaksana hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban. (nun)

Berita Terkait

Wako Ahmadi Hadiri Lauching Gerakan Nasional BBI Tahun 2022
Gubernur Al Haris Harap PKP Al-Hidayah Punya Program Study Unggulan
Sekda Zainal Efendi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila Tahun 2024
Bupati H.Mashuri Gelar Doa Bersama Sambut Ramadhan 1444 H

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:02 WIB

Wako Ahmadi Terima Penghargaan Setia Lencana Pramuka

Selasa, 10 November 2020 - 09:21 WIB

Sempat Diancam Tidak Boleh Blusukan, Kedatangan Fikar-Yos Malah Disambut Antusias Warga Koto Lebu

Rabu, 5 Maret 2025 - 17:42 WIB

Wow Gaji PPPK Sungai Penuh 2025 Telah Tersedia,Menunggu SK

Kamis, 26 November 2020 - 02:40 WIB

Trend Masa Kini… Fikar-Yos Konsepkan Pengembangan Pariwisata Olahraga untuk Kota Sungaipenuh

Berita Terbaru