KORIDORNEWS.ID, SUNGAIPENUH – Oki Candra tokoh masyarakat Desa Koto Lebu menyayangkan adanya aksi penghadangan yang dilakukan oleh oknum pendukung nomor 1 Ahmadi Zubir – Alvia Santoni saat blusukan Fikar Azami – Yos Adrino di Desa Karya Bakti dan Koto Lebu, Selasa (10/11/2020) kemarin.
“Maaf tadi ada sedikit gangguan (penghadangan blusukan). Tapi itu bukan bagian dari nomor 2 (Fikar – Yos),” kata Oki saat menyampaikan orasi politik.
Dirinya selaku tokoh masyarakat dan juga pendukung paslon nomor urut 2 menghimbau kepada simpatisan Fikar Azami – Yos Adrino Desa Koto Lebu khususnya dan Desa Desa lainnya tidak melakukan hal yang sama. Serta tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak baik, serta tetap menjaga kesantunan.
“Saya menghimbau seluruh simpatisan khususnya di Koto Lebu agar jangan mudah terprovokasi dengan isu tidak baik dan miring dan tetap menjaga kesantunan dalam politik,” terangnya.
Selain itu dia juga menyayangkan isu politik Dinasti yang digulirkan di media sosial guna menyudutkan Fikar Azami – Yos Adrino.
“Dalam kontestansi politik tidak ada namanya Dinasti. Sistim politik Indonesia menganut sistim pemilihan langsung dan dipilih oleh masyarkat,” ujarnya.
Diuraikannya, pemilihan langsungbwalikota dan wakil walikota Sungaipenuh dimulai 2010. Waktu itu ada 7 pasang calon yang maju. Saat itu yang dipilih oleh masyarakat adalah AJB – Ardinal.
Pada tahun 2015 kembali digelar Pilkada, ada 3 pasang calon. Saat itu AJB – Zulhelmi terpilih menjadi walikota dan wakil walikota. Dan mengalahkan Ferry Satria dan Herman Muchtar.
“Pemilihan itu dilakukan oleh masyarakat dan bukan ditunjuk atau berdasarkan garis keturunan. Mari kita berpikir politik yang sehat dan santun. Kalau kita bicara politik dinasti. Yang paling pantas menjadi fery satria. Karena ayah beliau pak alm Fauzi Siin adalah pendiri kota Sungaipenuh,” terangnya.
Demikian juga dengan Fikar Azami, menurutnya, Fikar Azami – Yos Adrino untuk duduk dan terpilih menjadi Walikota dan wakil walikota haruslah melalui proses demokrasi yabg diatur oleh undang – undang.
“Pak Fikar Azami ini terpilih menjadi Walikota nantinya, bukan karena politik Dinasti, tapi adalah proses dari pemilihan oleh masyarakat Kota Sungaipenuh bukan karena Dinasti,” ujarnya. (*/bbm)