SUNGAIPENUH – Walikota Sungai Penuh, Alfin Bakar, geram setelah mengetahui masih banyak mobil dinas yang belum dikembalikan oleh pejabat dan eks pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh. Tanpa basa-basi, ia langsung memerintahkan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BAKAUDA) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) guna menarik paksa kendaraan dinas yang masih dikuasai secara tidak sah.
Instruksi tegas ini disampaikan Alfin saat mendapat laporan dari Kabid Aset bahwa sejumlah mobil dinas masih digunakan oleh mantan pejabat, termasuk eks Kabid Perhubungan dan eks Camat Pesisir Bukit. Bahkan, satu unit mobil Innova yang dipinjam oleh Kabid Damkar masih belum dikembalikan meski sudah berulang kali diminta secara resmi.
“Pak Kabid, ini benar ada mobil dinas yang belum dikembalikan?” tanya Alfin dengan nada serius.
“Benar, Pak Wali. Sudah kami surati, tapi tidak ada tanggapan,” jawab Kabid Aset.
Mendengar hal tersebut, Alfin langsung bereaksi cepat. Ia tidak ingin aset daerah disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
“Ya, Pak Kaban, segera bentuk Satgas! Jangan ada lagi mobil dinas yang dikuasai secara pribadi!” perintahnya dengan tegas.
Tak hanya itu, Alfin juga mengeluarkan kebijakan baru yang lebih ketat. Mulai ke depan, Kepala Bidang (Kabid) tidak akan lagi diberikan fasilitas mobil dinas. Jika memang ada kebutuhan operasional, hanya akan disediakan satu unit mobil untuk digunakan bersama, tanpa boleh dibawa pulang ke rumah.
“Mobil dinas hanya untuk operasional, bukan untuk kepentingan pribadi! Jangan ada lagi yang bermain-main dengan aset negara,” tegasnya.
Kebijakan ini sontak mendapat respons positif dari masyarakat. Langkah tegas Walikota dinilai sebagai bentuk komitmen dalam menata pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Kini, semua mata tertuju pada Satgas yang akan segera bergerak untuk menarik kendaraan dinas yang masih berada di tangan yang tidak berhak.(lie)