KERINCI – Bandara Depati Parbo Kerinci menargetkan pembukaan rute penerbangan baru pada 2026 guna memperluas akses transportasi udara bagi masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Manajemen bandara mendorong langkah ini untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.
Layanan Penerbangan Masih Terbatas
Saat ini, Bandara Depati Parbo hanya melayani rute Kerinci–Jambi dengan frekuensi dua kali penerbangan dalam sepekan hingga akhir 2025. Kondisi tersebut belum mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama bagi pelaku usaha, aparatur pemerintahan, dan wisatawan.
Selain itu, perjalanan darat menuju daerah lain di Sumatera masih memakan waktu panjang dan sering menghadapi kendala geografis. Situasi ini mendorong pengelola bandara untuk menyiapkan alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien.
Rute Sumatera Barat Jadi Prioritas
Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci, Rahmad Subhan Fajri, menyampaikan bahwa pihak bandara bersama Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh tengah mengusulkan pembukaan rute penerbangan menuju Sumatera Barat.
Menurut Rahmad, rute tersebut memiliki potensi penumpang yang besar. Hubungan sosial dan ekonomi antara Kerinci, Sungai Penuh, dan wilayah Sumatera Barat sudah terjalin lama, sehingga permintaan perjalanan udara dinilai cukup tinggi.
Pangkas Waktu Tempuh Warga
Rahmad menjelaskan, selama ini masyarakat harus menempuh perjalanan darat berjam-jam untuk mencapai Sumatera Barat. Dengan kehadiran penerbangan langsung, warga dapat memangkas waktu tempuh secara signifikan dan menikmati perjalanan yang lebih nyaman.
Ia juga menilai penambahan rute akan meningkatkan tingkat keterisian pesawat. Semakin banyak pilihan penerbangan diyakini mendorong masyarakat beralih ke transportasi udara.
Dorong Pariwisata dan UMKM
Selain meningkatkan mobilitas, pembukaan rute baru juga menargetkan penguatan sektor pariwisata. Kabupaten Kerinci memiliki potensi wisata alam unggulan, mulai dari pegunungan, danau, hingga kawasan taman nasional yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Akses udara yang lebih mudah berpeluang meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Kondisi ini dapat menggerakkan sektor perhotelan, kuliner, transportasi, serta pelaku UMKM di daerah.
Perkuat Pergerakan Ekonomi Daerah
Rahmad menambahkan, konektivitas udara yang lebih luas akan memperlancar aktivitas perdagangan dan distribusi barang bernilai tinggi. Jalur penerbangan juga mempermudah mobilitas pelaku usaha serta aparatur pemerintahan.
Namun demikian, seluruh proses pengajuan rute baru tetap mengikuti mekanisme dan regulasi pemerintah pusat. Pihak bandara terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan maskapai penerbangan guna memastikan kesiapan operasional.
Optimistis Beri Dampak Jangka Panjang
Rahmad menyatakan optimistis rencana pembukaan rute Kerinci–Sumatera Barat dapat terealisasi sesuai target pada 2026. Ia berharap dukungan pemerintah daerah dan respons positif pemerintah pusat dapat mempercepat realisasi tersebut.
“Penambahan rute penerbangan akan memperluas pilihan transportasi yang aman dan cepat bagi masyarakat. Selain itu, langkah ini juga akan memperkuat peran Bandara Depati Parbo sebagai penghubung strategis di wilayah barat Sumatera,” ujarnya.(**/lie)


















