JAMBI – Bunda PAUD Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris (Hesti Haris), mengajak masyarakat memahami dan merangkul anak dengan kesulitan belajar spesifik, terutama disleksia. Ajakan itu ia sampaikan saat menjadi pembicara utama dalam Talk Show bertema “Merangkul Disleksia di Sekitar Kita” di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga : Al Haris Tegaskan Pemerintahan Efektif dan Transparan Demi Kesejahteraan Rakyat
Hesti Haris menegaskan, disleksia bukan tanda rendahnya kecerdasan, melainkan perbedaan cara otak bekerja dalam menerima dan mengolah informasi. Ia mendorong masyarakat memberi dukungan dan menghapus stigma terhadap anak disleksia.
“Disleksia bukan kekurangan, tetapi perbedaan cara belajar. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak disleksia mampu berprestasi,” ujarnya.
Ia menyebut jumlah anak dengan disleksia di Indonesia diperkirakan mencapai 5 juta jiwa. Menurutnya, angka itu menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk memperkuat edukasi dan pendampingan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jambi, Tema Wisman, menyatakan kegiatan tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Jambi memperkuat literasi dan pendidikan inklusif. Ia juga menyiapkan 2.500 mushaf Al-Qur’an untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai bagian dari program literasi keagamaan.
Baca Juga : Wako Alfin Dorong Apdesi Jadi Pelopor Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Talk show ini melibatkan praktisi pendidikan inklusi dan anggota Indonesia Dyslexia Specialist Teachers yang berbagi pengetahuan tentang deteksi dini dan pendampingan anak disleksia.