MERANGIN – Polemik honorer di Kabupaten Merangin kian rumit. Bupati H.M. Syukur mengaku curiga ada permainan di balik data jumlah honorer yang terus berubah-ubah.
“Awalnya ada yang WhatsApp ke saya bilang jumlah honorer 1.600 orang. Lalu ada lagi data non-ASN lebih dari dua tahun sebanyak 1.256 orang. Tidak lama, muncul lagi angka 3.500 honorer separuh waktu. Angka ini berubah-ubah, sangat mencurigakan,” tegas Syukur, Rabu (24/9/2025).
Baca Juga : Bupati Syukur : Pembayaran Gaji Honorer Non Database Masa Kerja Dua Tahun Belum Bisa Dilakukan
Syukur menilai kondisi ini berbahaya jika dibiarkan karena menyangkut anggaran daerah. Ia menegaskan tidak akan mengambil risiko mencairkan gaji tanpa dasar hukum jelas.
Wamen PAN-RB menanggapi serius dugaan kecurangan tersebut. Jika terbukti, Kemenpan-RB bersama Mabes Polri akan turun langsung ke Merangin untuk mengaudit jumlah honorer dan menindak pihak yang terbukti memanipulasi data.
Baca Juga : Wabub Khafidh Pimpin Rapat Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Bupati Syukur mengaku sudah melaporkan penambahan data misterius ini kepada Gubernur Jambi. Keduanya sepakat membawa kasus tersebut ke ranah hukum agar terang benderang.
Dalam situasi ini, Syukur meminta 220 honorer non-database yang gagal seleksi CPNS 2024 bersabar menunggu keputusan resmi pemerintah pusat. Ia menegaskan, kepastian hukum menjadi syarat mutlak agar pembayaran gaji tidak menjerat Pemkab Merangin dalam masalah pidana