TANJABBAR – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus menegaskan komitmennya untuk membangun industri kelapa terpadu. Wakil Bupati Dr. H. Katamso, S.A., S.E., M.E. menerima kunjungan Head of Staple Fibre Technologies Aachen University, Jerman, Justin Kuhn, bersama Ketua Bidang Pemasaran Dewan Roemah Kelapa Indonesia (RoeKI), Galih Batara Muda, di Rumah Dinas Wakil Bupati, Senin malam (27/10).
Bahas Strategi Hilirisasi Kelapa
Pertemuan tersebut menyoroti langkah strategis mempercepat hilirisasi dan industrialisasi kelapa di Tanjung Jabung Barat. Daerah ini memiliki lahan kelapa seluas 50.492 hektare di tujuh kecamatan yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Pemerintah menargetkan konversi produksi kelapa mentah menjadi produk turunan bernilai ekspor. Dengan dukungan teknologi dan riset, Tanjung Jabung Barat ingin membangun rantai industri kelapa yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Sebagian besar warga kami hidup dari kelapa. Kami ingin hasilnya naik kelas lewat produk olahan yang bernilai tinggi,” tegas Wabup Katamso saat berdialog dengan Justin Kuhn dalam bahasa Inggris.
Perkuat Kolaborasi Global
Katamso menilai, kerja sama dengan Aachen University dan RoeKI membuka peluang besar untuk transfer teknologi dan penguatan sumber daya manusia. Ia mendorong pembentukan sekolah kejuruan perkelapaan (vocational school) agar petani dan penyuluh memahami proses modern pengolahan kelapa.
“Kami tidak ingin berhenti pada rencana. Kami siap menandatangani MoU dan langsung bergerak membangun industri kelapa terpadu yang memberi hasil nyata bagi petani,” ujar Katamso.
Kolaborasi lintas negara ini juga menjadi bagian dari program besar pemerintah dalam RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045, yang menetapkan kelapa sebagai komoditas strategis nasional.
RoeKI Siapkan Tanjab Barat Jadi Prototipe Nasional
Ketua Bidang Pemasaran RoeKI, Galih Batara Muda, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemkab Tanjung Jabung Barat.
“Kami menempatkan Tanjab Barat sebagai prioritas utama hilirisasi kelapa. Potensinya besar, komitmennya kuat. Daerah ini bisa menjadi contoh nasional industri kelapa terpadu,” tegas Galih.
RoeKI bersama Aachen University siap menyediakan pendampingan teknologi, riset serat kelapa, hingga pengembangan sistem produksi ramah lingkungan.
Bangun Ekonomi Petani Melalui Inovasi
Pemkab Tanjung Jabung Barat menargetkan terbentuknya ekosistem industri kelapa berorientasi ekspor yang mampu menciptakan nilai tambah bagi petani. Program ini juga akan memperluas lapangan kerja baru, menggerakkan UMKM berbasis kelapa, dan memperkuat posisi daerah sebagai sentra kelapa nasional.
“Kami ingin Tanjab Barat menjadi pusat inovasi kelapa Indonesia. Setiap produk kelapa harus mencerminkan kemajuan, bukan sekadar komoditas mentah,” tegas Katamso.
Pertemuan itu turut dihadiri Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Johan Hendry Bororing, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. H. Firdaus Khatab, serta sejumlah kepala OPD dan camat.(lie)


















