Ledakan Guncang Kilang Minyak TPPI Tuban, Warga Panik Berhamburan

Penulis : Redaksi
Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Foto : Kebakaran di kilang minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban (Dok. Istimewa)

Foto : Kebakaran di kilang minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban (Dok. Istimewa)

Penulis : Redaksi

TUBANLedakan keras mengguncang wilayah Desa Tasikharjo dan Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (16/10/2025) siang. Ledakan itu diduga berasal dari area kilang minyak milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang berlokasi tak jauh dari pemukiman warga.

Suara ledakan terdengar sekitar pukul 12.00 WIB. Beberapa saat kemudian, kobaran api dan kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi ke langit. Warga sekitar langsung panik dan berhamburan keluar rumah.

“Sekitar jam 12.00 WIB, api mulai kelihatan. Ada suara ledakan kecil dulu, lalu api membesar. Asapnya hitam pekat,” ujar Kamtomo, warga Tasikharjo.

Kamtomo menyebut, banyak warga Tasikharjo lari ke arah Pantai Panduri, sementara warga Remen mengungsi ke balai desa karena khawatir asap beracun.

“Kami takut asapnya beracun karena ini perusahaan kimia,” tambahnya.

Warga lain, Hanafi (51), juga mengaku mendengar satu kali ledakan besar disertai kobaran api.

Baca Juga : Arab Saudi Amankan Tiket Piala Dunia 2026, Irak Lanjut ke Babak Kelima

“Asap keluar sekitar lima menit, terus ada ledakan besar banget,” ungkapnya.

Menurut warga, kepanikan bertambah karena minimnya informasi dari pihak perusahaan.

“Nggak ada imbauan atau pemberitahuan sama sekali dari TPPI. Alarm juga telat banget bunyinya,” kata Hanafi.

Kepala Desa Tasikharjo, Damuri, langsung turun ke lapangan setelah menerima kabar dari anaknya. Ia berusaha menghubungi pihak TPPI, namun semua nomor darurat tak merespons.

“Saya hubungi semua pihak TPPI, tapi nggak ada yang angkat. Saya tahu mereka mungkin panik, tapi seharusnya ada koordinasi. Minimal kasih tahu saya supaya bisa ambil langkah,” kata Damuri.

Damuri akhirnya menggunakan pengeras suara masjid untuk mengimbau warga segera evakuasi.

“Semua lari sendiri-sendiri karena panik. Untungnya nggak ada korban jiwa,” ujarnya.

Ia menambahkan, peristiwa itu menimbulkan trauma mendalam bagi warga.

“Bayangkan, anak-anak sekolah dipulangkan, warga ketakutan karena asap hitam menutupi langit,” tambahnya.

Damuri menyebut, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya. Warga sudah lama meminta relokasi permukiman karena khawatir terhadap kebocoran gas dan polusi dari aktivitas pabrik.

“Sejak dulu kami minta dialog dan relokasi, tapi nggak pernah direspons. Setelah kebakaran ini, kami akan bersurat resmi ke DPRD Tuban, Bupati, dan Kementerian Perindustrian. Ini demi keselamatan warga,” tegasnya.

Ia juga menuntut audiensi terbuka dengan pihak TPPI untuk menjelaskan dampak lingkungan dan kesehatan akibat insiden tersebut.

“Kami ingin tahu bahaya asapnya seperti apa, dan bagaimana tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar,” tuturnya.

Sekitar 40 menit setelah ledakan, tim pemadam berhasil mengendalikan api. Namun, asap hitam masih terlihat membumbung di langit Tasikharjo. Sebagian warga mulai kembali ke rumah, meski rasa takut belum sepenuhnya hilang.(aka)

Berita Terkait

Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir, Hamas dan Israel Siapkan Pertukaran Tahanan
Rosan Tegaskan Utang Whoosh Masih Dikaji, Bukan Sekadar Tunggu Keppres
Ini Menu Spesial MBG di Ultah Presiden Prabowo
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem, Sejumlah Wilayah Indonesia Terancam Hujan Petir dan Panas Terik

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 13:25 WIB

BPOM dan BPJPH Temukan 9 Produk Mengandung Babi Ini daftarnya

Selasa, 8 April 2025 - 09:44 WIB

Penyesuaian Ijazah Bagi PPPK,Simak Ketentuanya dan Syarat yang ditetap BKN

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 12:52 WIB

Tata Layanan Publik Berbasis Digital di 76 Tahun Kemenkumham

Rabu, 17 September 2025 - 16:18 WIB

Putra Jambi Afriansyah Noor Kembali Dilantik Sebagai Wamenaker

Berita Terbaru

Foto : Tradisi Makan Bajamba Pandang Panjang (Dok : Diskominfo Padang Panjang)

Daerah

Makan Bajamba,Menjaga Tradisi Adat Budaya Minangkabau

Sabtu, 18 Okt 2025 - 20:00 WIB