SUMATERA BARAT – Danau Singkarak merupakan danau tektonik terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini membentang seluas 107,8 kilometer persegi dan berada di wilayah Kabupaten Solok serta Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Selain menyajikan panorama indah, Danau Singkarak juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Sungai Ombilin yang mengalir dari danau ini menggerakkan PLTA Singkarak di Kabupaten Padang Pariaman dan menopang kebutuhan energi daerah.
Di balik pesonanya, Danau Singkarak menyimpan legenda turun-temurun yang dikenal sebagai asal-usul terbentuknya danau dan Sungai Ombilin. Cerita rakyat ini mengisahkan seorang anak bernama Indra dan ayam peliharaannya Taduang yang hidup bersama orang tuanya, Pak Buyung dan istrinya, di Nagari Minangkabau.
Indra tumbuh sebagai anak rajin dan berbakti, tetapi memiliki nafsu makan besar. Saat musim paceklik melanda, keluarganya kesulitan mencari bahan makanan. Karena marah melihat Indra terus mengeluh kelaparan, Pak Buyung menyuruh anaknya mencari makan sendiri ke hutan dan laut.
Selama berminggu-minggu, Indra menuruti perintah itu tanpa hasil hingga kelelahan. Ketika ia pulang, orang tuanya diam-diam memasak kerang pensi dan memakannya sendiri tanpa memberi bagian kepada Indra.
Indra yang sedih kemudian mengadu kepada ayam kesayangannya, Taduang. Ayam itu tiba-tiba terbang membawa Indra ke langit sambil mengangkat batu besar. Saat Taduang kehilangan tenaga, batu itu jatuh menghantam bukit dan membentuk lubang besar.
Air laut lalu mengalir ke dalamnya hingga membentuk Danau Singkarak, sementara alirannya menjadi Sungai Batang Ombilin. Sejak itu, masyarakat percaya bahwa legenda Indra dan Taduang menjadi awal terbentuknya danau dan sungai tersebut.
Kini, selain menjadi sumber energi dan destinasi wisata, Danau Singkarak juga menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Minangkabau.(lie)