KJAKARTA – Presiden Kolombia, Gustavo Petro, merespons pencabutan visanya oleh Amerika Serikat dengan nada tegas. Ia menyatakan tidak terpengaruh sama sekali atas keputusan Washington yang disebutnya sudah abai terhadap hukum internasional.
Baca Juga : Prabowo Bertemu Trump Tegaskan Komitmen Akhiri Perang Gaza
Melalui unggahan di X pada Sabtu (27/9/2025), Petro menulis, “Saya tidak lagi memiliki visa untuk masuk ke AS, tetapi saya tidak peduli. Saya juga warga negara Eropa, dan merasa bebas di dunia.”
Sehari sebelumnya, Presiden Kolumbia Gustavo Petro hadir dalam aksi solidaritas Palestina di New York, berbarengan dengan pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB. Bersama musisi Inggris Roger Waters, Petro mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tindakan genosida. Ia bahkan menyerukan agar tentara AS menolak perintah Presiden Donald Trump dan berpihak pada nilai kemanusiaan.
Departemen Luar Negeri AS menilai ucapan Petro sebagai pernyataan provokatif yang “ceroboh dan menghasut,” sehingga visanya dibatalkan. Petro baru mengetahui status visanya setelah kembali ke Bogota pada Jumat malam.
Baca Juga : Bansos Tepat Sasaran, Prabowo Coret 1,9 Juta Penerima Termasuk Terkait Judol
Tak hanya Petro, sejumlah pejabat Palestina termasuk Presiden Mahmoud Abbas juga ditolak masuk ke AS dan dilarang menghadiri sidang PBB. Menteri Dalam Negeri Kolombia, Armando Benedetti, mengecam kebijakan Washington itu. Menurutnya, visa Netanyahu yang seharusnya dibatalkan, bukan visa presidennya****