YOGYAKARTA – Ratusan siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Wirobrajan, Rabu (15/10). Sebanyak 426 dari 972 siswa mengeluhkan sakit perut dan mual beberapa jam setelah makan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Bahas MBG, Ketahanan Pangan dan Energi di Rapat Kertanegara
Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiyo, menyebut gejala mulai muncul sejak pukul 01.00 WIB dini hari. “Pelaksana SPPG menduga menu ayam dimasak terlalu pagi sehingga saat dikonsumsi sudah terlalu lama,” kata Ngadiyo, Kamis (16/10). Ia memastikan pelaksana SPPG siap menanggung seluruh biaya pengobatan siswa yang terdampak.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta langsung mengambil sampel sisa makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Kepala Dinkes, Hasto, menduga penyebab berasal dari bakteri karena gejala muncul 12–13 jam setelah makan. “Kami menghentikan sementara operasional SPPG Wirobrajan sambil menunggu hasil uji laboratorium,” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta meninjau dapur penyedia dan menilai proses memasak tetap sesuai standar asesmen awal. Namun, beberapa hari terakhir SPPG menambah menu baru, termasuk ayam, yang kini menjadi fokus pemeriksaan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Suhirman, menggelar evaluasi bersama pelaksana SPPG. “Kami meminta proses memasak untuk SD, SMP, dan SMA dipisahkan agar kualitas makanan tetap terjaga,” tegasnya. Ia menambahkan, Dinas siap memberi sanksi jika ditemukan kelalaian dalam penyediaan makanan.
Baca Juga : Program MBG Merangin Jadi Percontohan Nasional, Dapat Apresiasi BGN dan Kemendagri
Program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Yogyakarta berjalan sejak 19 Agustus lalu. Pihak sekolah mendata siswa setiap hari untuk memastikan distribusi menu tetap terkontrol.(lie)


















