Gedung Putih Serang Komite Nobel Usai Trump Kalah dari Oposisi Venezuela

Penulis : Redaksi
Senin, 13 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Presiden Donal Trump (Dok,Getty Image)

Presiden Donal Trump (Dok,Getty Image)

Penulis : Redaksi

WASHINGTONPemerintah Amerika Serikat menumpahkan kekecewaan setelah Presiden Donald Trump gagal meraih Nobel Perdamaian 2025. Gedung Putih menilai keputusan Komite Nobel Norwegia sarat muatan politik dan mengabaikan kontribusi nyata Trump dalam upaya perdamaian dunia.

Baca Juga : Putin Ungkap Israel Minta Bantuan Rusia untuk Redam Ketegangan dengan Iran

Juru bicara Gedung Putih, Steven Cheung, menyebut keputusan panitia Nobel sebagai bentuk politisasi penghargaan bergengsi itu. “Komite Nobel lebih memihak politik ketimbang perdamaian sejati. Presiden Trump terus menegosiasikan kesepakatan damai, mengakhiri perang, dan menyelamatkan banyak nyawa,” tulis Cheung di platform X, Jumat (10/10/2025).

Ia menambahkan, Trump memiliki “hati kemanusiaan dan tekad yang mampu menggerakkan gunung.” Namun hingga kini, sang presiden belum memberikan tanggapan langsung atas kekalahannya.

Sebelumnya, Komite Nobel Norwegia mengumumkan bahwa penghargaan Nobel Perdamaian 2025 diberikan kepada Maria Corina Machado, pemimpin oposisi dan aktivis demokrasi asal Venezuela. Komite memuji keberanian Machado dalam memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela serta usahanya mendorong transisi damai dari rezim otoriter menuju pemerintahan yang demokratis.

Machado selama ini menghadapi tekanan keras dari pemerintahan Nicolas Maduro. Ia bahkan didiskualifikasi dari pencalonan presiden dan terpaksa bersembunyi sejak awal tahun setelah pemerintah menindak keras gerakan oposisi. Situasi Venezuela memanas setelah Dewan Pemilihan Nasional menyatakan Maduro menang dalam pemilu yang penuh kecurangan dan diwarnai kekerasan aparat hingga menewaskan lebih dari 20 orang.

Kondisi itu memicu pemutusan hubungan diplomatik antara Venezuela dan sejumlah negara, termasuk Argentina. Parlemen Eropa kemudian mengeluarkan resolusi yang mengakui Edmundo Gonzalez—pengganti Machado—sebagai pemenang sah pemilihan presiden 2024.

Sebelum pengumuman resmi Nobel, nama Trump sempat mencuat sebagai kandidat kuat menyusul keberhasilannya memediasi gencatan senjata di Gaza. Namun sejumlah analis menilai Komite Nobel lebih mempertimbangkan konsistensi dan dampak jangka panjang dalam menciptakan perdamaian global.

Baca Juga : BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem, Sejumlah Wilayah Indonesia Terancam Hujan Petir dan Panas Terik

Upacara penyerahan Nobel Perdamaian akan digelar pada 10 Desember 2025, bertepatan dengan hari wafat Alfred Nobel, pendiri penghargaan tersebut.

Berita Terkait

Breaking News !Jadwal Terbaru Pengangkatan CPNS Juni 2025 dan PPPK Oktober 2025
Prabowo Dorong Transformasi Sampah Perkotaan Jadi Energi Terbarukan
Surya Paloh Tegaskan NasDem Tak Bahas Soal Kabinet Usai Bertemu Menhan Sjafrie
Pemerintah Rogoh Rp20 Triliun untuk Lunasi Tunggakan BPJS, Cuma Golongan Ini yang Dapat!

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:00 WIB

Prabowo Perintahkan Menkeu Purbaya Gunakan Uang Korupsi Rp13 Triliun untuk LPDP, Sekolah, dan Buku Gratis

Minggu, 12 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Seskab Teddy Tinjau Kesiapan Program Magang Nasional, Targetkan Ratusan Ribu Peserta

Jumat, 23 Juli 2021 - 14:12 WIB

Kanwil Kemenkumham Jambi Salurkan Bantuan Tahap I untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Mojokerto Jadi Kota Terpanas di Dunia,Ini Penyebabnya…

Berita Terbaru

Walpaper Kode Redeem Free Fire

Teknologi

Hadiah Sultan! Ini 30 Kode Redeem FF 6 Desember 2025

Sabtu, 6 Des 2025 - 06:02 WIB