JAMBI – Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap modus penipuan terbaru yang kini marak terjadi. Modus ini memanfaatkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) untuk membuat bukti transfer palsu, seolah-olah transaksi telah dilakukan secara sah.
Pelaku dengan lihai mengedit bukti transfer digital agar terlihat meyakinkan, lalu mengirimkannya kepada korban. Modus ini kerap digunakan dalam transaksi jual beli online atau aktivitas perbankan lainnya.
Dalam praktiknya, pelaku memafaatkan aplikasi berbasis AI untuk mengubah elemen penting pada bukti transfer, seperti jumlah uang, nama pengirim, hingga tanggal dan waktu transaksi. Hal ini tentu sangat merugikan korban, terutama jika mereka tidak melakukan verifikasi langsung ke rekening tujuan.
Agar tidak menjadi korban, berikut beberapa tips penting untuk menghindari penipuan bukti transfer palsu:
- Periksa riwayat mutasi rekening secara langsung melalui aplikasi resmi bank.
- Aktifkan notifikasi transaksi pada ponsel agar setiap dana yang masuk bisa langsung terpantau.
- Teliti setiap detail bukti transfer, terutama di bagian nomor referensi dan tanggal transaksi.
- Jika dana belum benar-benar masuk ke rekening, jangan menyerahkan barang atau layanan terlebih dahulu.
- Segera laporkan ke pihak bank atau penyelenggara transaksi jika menemukan indikasi penipuan.
Kepolisian juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada bukti transfer digital tanpa verifikasi yang valid. Pihak berwajib, termasuk Polda Jambi di bawah kepemimpinan Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar, terus melakukan edukasi digital kepada masyarakat agar lebih bijak dan aman dalam bertransaksi.plot